Usai Singkirkan Timnas Indonesia, Satu Pemain Filipina Langsung Pensiun

 

GAMBARAN BESAR

Reichelt mengawali debutnya bersama Filipina dalam pertandingan melawan Kamboja yang berakhir imbang tanpa gol pada 5 September 2012. Sejak saat itu, Reichelt telah mendapatkan 93 caps, serta mencetak 16 gol. Dua gol terakhirnya dilesakkan saat menghadapi Indonesia dan Vietnam di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada tahun lalu. Saat menghadapi Indonesia di Piala AFF 2024 di Solo, Reichlet dimainkan dari bangku cadangan, dan baru dimasukkan di injury time.

APA YANG DIKATAKAN REICHELT?

“Pertandingan kemarin menandai pertandingan terakhir saya mengenakan jersi Filipina. Keputusan ini tidak akan pernah mudah, tetapi saya selalu tahu hari itu akan tiba. Selama hampir 13 tahun, tim ini telah menjadi keluarga saya. Saya berutang banyak kehidupan saya pada pengalaman ini,” tulis Reichelt melalui akun Instagram pribadinya.

“Dengan berat hati, saya meninggalkan kamp hari ini (Minggu) setelah lolos ke babak semi-final dengan sukses. Ini adalah keputusan yang saya diskusikan dengan manajemen dan staf pelatih sebelumnya, dan saya berterima kasih atas dukungan penuh mereka.”

“Mewakili Filipina sebagai pemain tim nasional merupakan kehormatan terbesar dalam karier profesional saya. Saya berharap, saya dapat menginspirasi para fans, teman, dan terutama rekan satu tim saya untuk memahami apa artinya sebenarnya mewakili tim yang luar biasa ini, dan masyarakat negara kita. Saya akan menghargai perjalanan ini dan kenangannya selamanya.”

LEBIH JAUH LAGI

Reichelt mengungkapkan alasannya memilih pensiun dari tim nasional. Menurut pria kelahiran Berlin, Jerman, tersebut, dia ingin membangun keluarga kecilnya, mengingat saat ini sedang menantikan kelahiran anak pertama.

“Istri dan saya sedang menantikan kelahiran anak pertama kami dalam beberapa hari lagi, dan sudah saatnya bagi saya untuk terbang pulang, dan memberikan perhatian penuh kepada keluarga kami yang sedang tumbuh. Saat babak baru yang indah ini dimulai dalam hidup kami, babak lain pun berakhir,” lanjut Reichelt.

“Terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam kepada semua orang yang telah bekerja sama dengan saya selama bertahun-tahun, rekan setim, pelatih, dan staf. Terima kasih telah mengizinkan saya menjadi bagian dari keluarga yang luar biasa ini.”

0 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم